Selasa, 16 Februari 2021

Skala Kardashev dan The Great Filter - Membedah Teori tentang Kehidupan di Luar Bumi Part 3

 


Setelah sebelumnya kita bicara ngalor-ngidul mencoba memecahkan Paradox Fermi, sekarang gua mau ngajak kalian buat sedikit  memahami konsep dari peradaban menurut Skala Kardashev.

Kalau emang ada peradaban alien di luar bumi, seberapa canggih sih mereka? dan bagaimana kita mengategorikan tingkat peradaban mereka ?

Beruntung, seorang astronom asal Uni Soviet bernama Josef Stalin Nikolai Kardashev menjawab pertanyaan tersebut dengan mengemukakan sebuah teori pada tahun 1964 yang mencoba menerangkan tentang level peradaban dari suatu ras yang menghuni suatu planet berdasarkan jumlah energi yang dapat dipanen dan digunakan oleh ras tersebut.

Opa Kardashev

Menurut Opa Stalin Kardashev ini, semakin maju peradaban suatu bangsa, maka jumlah energi yang dibutuhkan dan dipakai oleh peradaban ini bakalan semakin besar pula. Nah, Kardashev mengklasifikasikan jenis peradaban menjadi 3 tipe ; Tipe I, Tipe II, dan Tipe III.

Peradaban Tipe I


Peradaban Tipe I ini merupakan jenis peradaban yang telah mampu memanen dan menggunakan seluruh energi yang tersedia di planet-nya. Menurut Kardashev, tipe peradaban ini mampu mengkonsumsi energi dengan angka mendekati 1.74×1017watt. Peradaban ini hanya mampu memanen energi dari matahari yang sampai ke planet mereka, beda sama kategori selanjutnya!

Peradaban Tipe II


Gak sekedar memanen energi dari bintang yang sampai ke planetnya, tipe peradaban ini justru mampu memanen seluruh energi dari bintang-nya, bahkan seluruh sumber daya di tata surya-nya juga bisa ditambang.

Jadi inget pepatah : 

"Gak cuma se-planet doang, se-tata surya ditambang."

skip.. garing :( 

Tipe peradaban kedua ini diperkirakan bisa menambang dan mengkonsumsi energi yang jumlahnya mencapai 4×1026 watt.

Btw gua baru inget kalau ada sebuah hipotesis tentang bagaimana caranya memanen energi dari bintang kaya matahari, yakni menggunakan sebuah (atau dua buah) instrumen megastruktur bernama Dyson Sphere dan juga Matrioshka Brain. Gua bakal jelasin di lain waktu mengenai Bola-nya si Dyson dan Otak-nya Matrioshka ini yak.

Peradaban Tipe III


Di batas nalar manusia, yak ini dia peradaban tipe III menurut skala Kardashev. Peradaban ini disebut juga sebagai "peradaban galaksi" karena makhluk yang mencapai tipe peradaban ini mampu untuk memanen energi dari seluruh bagian galaksi mereka!. Menurut Skala Kardashev sendiri, tipe III ini mengkonsumsi energi di rentang 1036 1037watt. 

Lalu, sampai tipe mana peradaban manusia ? 
Mungkin beberapa dari kalian bakal bilang Tipe I, 

Tapi sayang, peradaban manusia bahkan belum mencapai Tipe I :(.


Carl Sagan

Carl Sagan, salah satu astronom yang getol dalam mencari kehidupan di luar bumi, dan juga seorang pionir dalam mengirimkan pesan antar-bintang ( Golden Record di Voyager 1 yang udah gua bahas di postingan sebelumnya adalah salah satu kontribusi dari doi) beranggapan bahwa manusia baru mencapai level peradaban 0,7 dengan konsumsi energi hanya berkisar pada angka 2×1013watt.

Michio Kaku

Fisikawan lainnya, Michio Kaku juga memprediksi bahwa peradaban manusia baru akan mencapai tipe I dalam rentang waktu 200 tahun ke depan, sedangkan untuk mencapai tipe II dibutuhkan waktu hingga ribuan tahun ! apalagi untuk mencapai peradaban tipe III.

Hmm, itu juga kalo manusia ga keburu punah atau kena yang namanya The Great Filter

Eh apaan tuh ?

The Great Filter



Teori Mahafilter.... (apaansi translate gua ngaco bet wkwkwk). 
Biar gampang gua singkat aja jadi TGF yak.

Setiap bentuk kehidupan pasti punya tantangan dan langkah kritis yang harus diambil, simpel-nya untuk mencapai suatu kemajuan harus melalui step-step yang punya kemungkinan untuk gagal. 

Seperti itu-lah premis dari TGF ini.

Untuk mencapai tahap-tahap peradaban mulai dari awal mula kehidupan hingga bisa melakukan perjalanan antar-bintang, beberapa critical steps sebagai berikut haruslah terlampaui :
  • Bakal planet yang menjadi tempat lahirnya peradaban haruslah berada pada zona laik huni bintang-nya.

  • Bentuk kehidupan harus bisa lahir di planet tersebut.

  • Bentuk kehidupan awal tersebut harus dapat bereproduksi, bisa melalui perantara molekul dasar seperti RNA dan DNA.

  • Bentuk Sel sederhana (prokariot) harus dapat berkembang menjadi bentuk yang lebih kompleks (eukariot).

  • Organisme Multiselular harus berkembang.

  • Reproduksi seksual ( yang berperan penting dalam diversitas genetik ) menjadi keharusan.

  • Organisme kompleks harus belajar menggunakan alat dan mengembangkan teknologi.

  • Organisme tersebut mampu mengembangkan teknologi penerbangan antariksa.

  • Spesies tersebut dapat melakukan penjelajahan antarbintang dan mengkolonisasi planet lain, di sisi lain menghindarkan spesies-nya dari kepunahan.
Nah, hal-hal ini lah yang bisa menjadi filter buat suatu peradaban bisa melakukan kontak dengan peradaban lainnya. TGF ini juga bisa menjadi jawaban buat Paradoks Fermi ternyata, mungkin aja kehidupan lain di luar bumi itu ada dan banyak, tapi terbatas pada bentuk sel sederhana akibat TGF ini.

Mana ada bakteri yang bisa buat kapal luar angkasa, apalagi sampe bisa menjelajah bintang dan nemuin peradaban lain!




Naasnya, kemajuan teknologi sendiri ternyata bisa menjadi faktor musnahnya suatu peradaban loh. Peradaban manusia seperti yang kita kenal saat ini aja udah lebih dari mampu buat nyiptain kiamat bagi satu planet lewat perang termonuklir !. 

Kaya di film-film gitu lah.

Yah emang si, kematian dan kemusnahan itu inevitable banget di sepanjang masa. Berdasarkan fakta geologi, kehidupan di bumi sendiri aja udah mengalami seenggaknya 5 kali kepunahan massal.

huhu sad :'( 

Tapi gua sendiri masih yakin sama kemanusiaan, selagi kita sama-sama bahu-membahu sebagai satu spesies (tanpa ada embel-embel beda ras, kepercayaan, dan lain-lain) bisa aja kita ngelewatin semua filter peradaban yang menghadang dan mencapai peradaban yang mampu melakukan penjelajahan antarbintang, kaya di film Interstellar gituu.

Dah yak, btw postingan part 3 ini juga mengakhiri tema bedah-bedah kehidupan luar angkasa yaa. Untuk tema selanjutnya kayanya gua bakal bahas mengenai Theory of Everything.

Stay Tune !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar